Pencak silat aliran sang maung bodas, seni budaya dan museum prabu siliwang

PERGURUAN PENCAK SILAT ALIRAN SANG MAUNG BODAS

Oleh Guru Besar PS.Sang Maung Bodas : Prof.DR.KH.M.Fajar Laksana.,SE.,CQM.MM.Ph.d.

Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas Adalah Aliran Pencak Silat Yg Diwariskan Dan Diajarkan Secara Turun Temurun Dari Keluarga Raden Sumawinata Sebagai Ulama Hikmah Dan Juga Keturunan Ke.15 Dari Prabu Siliwangi Kepada Putranya Raden.H.Adang Sarbini Dan Cucunya Yaitu KH.Rd.M.Fajar Laksana Sebagai Generasi Ke 17 Yg Mewarisi Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas.

Aliran Sang Maung Bodas Mempunyai Arti SANG Singkatan Dari Satria Awi Koneng Artinya  Satria Yg Teguh Pendirian, Maung Artinya Kuat. Bodas Artinya Hati Putih Suci Berotak Cerdas, Jadi Aliran Sang Bodas Diartikan  SATRIA YG TEGUH PENDIRIAN, KUAT FISIKNYA, BERSIH SUCI HATINYA, TINGGI ILMUNYA.

Pada Masa KH.Rd.M.Fajar Laksana Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas Dibuka Terbatas Untuk Para Santri Yang Mengaji Tahun 1996 Di Majlis Dzikir Bashorun Fuadhun Di Nanggeleng Kota Sukabumi, Dan Kemudian Dibuka Secara Umum Tahun 2010 Bersamaan Didirikanya Ponpes Modern Dzikir Alfath.

Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas Adalah Suatu Ilmu Yang Diwariskan Dan Diajarkan Turun Temurun Dari Para Ulama Maka Yang Diajarkanya Berasal Dari Ajaran Islam Salah Satunya Dari Kitab  Sahadat Sajati Karya Sunan Gunung Jati Yg Naskah Aslinya Ada Di Museum Prabu Siliwangi.

Yang Diajarkan Dan Dilatih Meliput 5 Bagian Yg Berasal Dari Konsep 7 Lapis Manusia Dalam Kitab Sahadat Sajati. Yaitu Meliputi :

  • LAPISAN JASAD :

Dilatih Olah Tubuh Yang Meliputi Jurus :

1.1. Engkang Engkag Langkah Maung

1.2. 21 Jurus Maung Keubet

1.3. 9 Jurus Cakar Maung

1.4. 9 Jurus Auman Maung

1.5. 10 Jurus Gulungan Maung

1.6. 5 Jurus Panca Kinanti

1.7. 21 Jurus Golok Kala Petok, GOLOK KALA PETOK SUDAH MENDAPAKAN HAK KEKAYAAN INTELETUAL (HAKI) DARI KEMENKUMHAM

1.8 Seni Budaya Maen Boles. Sudah Mendapatkan HAKI Dari Kemenkumham Dan Sudah Ditetapkan Jadi, WARISAN BUDAYA TAK BENDA INDONESIA (WBTBI)

1.9. Ngagotong Lisung Sudah Mendapatkan HAKI Dari Kemenkum Ham Dan Ditetapkan Menjadi WARISAN BUDAYA TAK BENDA PROV.JABAR (WBTB).

  • LAPISAN PIKIR

Dilatih Dgn Olah Pikir Melalui. Tafakur, Tadabbur, Muhasabah Dan Hipnoterapy Dan Therapi Pengobatan Obat Herbal (TPOH).

  • LAPISAN NAFSU

Dilatih Dengan Olah Nafas. Menghasilkan Ilmu Ketahanan Tubuh Dan  Terapi Pengobatan Tenaga Dalam (TPTD)

  • LAPISAN RASA

Dilatih Olah Rasa. Melalui Latihan PENGHAYATAN Antara Olah Tubuh, Olah Pikir Dan Olah Napas Untuk Mencapai Makom Alam Musyahadah Menghasilkan Karya Cipta Rasa Manusia Yang Bermanfaat

  • LAPISAN QALBU (RUH).

Dilatih Dengan Dzikir Kepada Allah Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Ilmu Dan Kekuatan. Menghasilkan Terapi Pengobatan. BIO ENERGI SPITUAL THERAPY (BEST).

5 Bagian Yg Dilatih Di Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas Yang Menjadi Dasar Memahami Makna Arti Pencak Silat Dari Asal Kata PANCA Arti 5 Lapis Diri Manusia. Juga Berarti 5 Kali Sholat 5 Waktu Yg Menundukan 5 Lapis Diri Manusi Kepada Allah Swt. Dengan Melaksanakn SILAT Yang Artinya Sholat Dan Silaturahmi. Jadi PENCAK SILAT Menurut KH Rd.M.Fajar Laksanan Gubes Aliran Sang Maung Bodas Adalah :

“Ilmu Yang Melatih 5 Lapis Diri Manusia Yg Ditundukan Dgn 5 Waktu Sholat Wajib Kepada Allah Swt Menghasilkan Gerak Rasa Cipta Karsa Manusia Yang Bermanfaat Untuk Bisa Membangun Silaturahmi

Filosofi dari Jurus yg di latih di Pencak Silat Aliran Sang Maung bodas yaitu :

  1. Maung Keubet. Maung Artinya Kuat Keubet Dari Asal Kata Sakeubet Yaitu Dekat Maka Maung Keubet Arting KUAT KARENA DEKAT KEPADA ALLAH.

Terdiri Daru 3 Jurus “KEPRAK, TARIK PUTAR, KUNCI (KTPK)” Yg Di Ambil Dari Qs Al Imran Ayat 104. Yaitu

  1. Jurus Satu Keprak Artinya Mengingatkan Menyeru Kepada Kebaikan, ” Yad’uuna Ilal Khair”
  2. Jurus 2 Tarik Putar Artinya Diajak Berbuat Baik.” Wa Ya Muuruna Bil ‘Maruuf”
  3. Jurus 3 Kunci. Kunci Tundukan. Mencegah Kepada Kemungkaran ” Wa Yan Hauna ‘Anil Mungkar”
  4. Golok Kala Petok. Golok Artinya Senjata, Kala Artinya Waktu Atau Ilmu Petok Artinya Dekat. Golok Kala Petok Artinya Senjata Atau Ilmu Mendekatkan Diri Kepada Allah.
  5. Panca Kinanti. Panca Artinya 5 Waktu Sholat, Kinanti Gerak Seni Rasa. Artinya Gerakan Seni Rasa Cipta Dari 5 Waktu Sholat.
  6. Maen Boles. Maen Artinya Memainkan Atau Mengendalikan, Boles Artinta Bola Leungeun Seuneu Gambaran Hawa Napsu. Maka Artinya Olahrah Tradisi Pencak Silat Untuk Bisa Mengendalikan Hawa Napsu.
  7. Ngagotong Lisung.

Lisung Gambaran Perahu Simbol Suatu Negara. Lisung Memiliki 3 Lubang, Lubang Paling Besar Disebut Liang Shang Hyang Agung Kekuatan Dari Gusti Allah. Lubang Yg Didepan Liang Batara Sungki Kekuatan Dari Pemimpin. Lubang Yg Di Belakang Liang Panjanang Artinya Kekuatan Dari Rakyat . Maka Lisung Gambaran Suatu Negara Akan Kuat Apabila Memiliki 3 Kekuatan Yg Bersatu Yaitu Kekuatan Utama Kekuatan Dari Gusti Allah. Kekuatan Pemimpin Dan Kekuatan Rakyat.

Berdasarkan uraian diatas maka Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas kegiatanya meliputi :

  1. Bela diri
  2. Olahraga
  3. Spiritual
  4. Pengobatan
  5. Seni Budaya
  6. Produk Wisata

Demikian Sinopsis Dari Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas.

Sejarah Bola Leungeu Seuneu ( BOLES )

Bahasa Inggris

The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) originated from the Cultural Arts of Playing fire in the XIII – XIV century during the kingdom of Pajajaran, recorded in the book Suwasit of Museum Prabu Siliwangi Sukabumi. The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) during the Pajajaran kingdom was performed to welcome the arrival of the King and the Pajajaran Kingdom’s grand ceremony which highlighted the elements of Art and Sports.
The element of The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) is the Pencak Silat Movement to start and end the The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) Performant.
The element of Sport in the The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) is the presence of Physical strength and Kanuragan.
During the reign of Pajajaran, The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) originated from the game of Meong Bodas who liked to play Fire Ball over a day and a night until it seeps into which at the time of burning the ball emits a great Fire.
The Development of the The Art of Playing Hand of Fire Ball (BOLES) by Pesantren Dzikir Alfath, Prabu Siliwangi Museum and Sang Maung Bodas Community Led by Prof. DR. KH. Muhammad Fajar Laksana, SE., CQM., MM., Ph.D with IPSI Kota Sukabumi .

Bahasa Indonesia

         Seni Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) berangkat dari Seni Budaya Nyonyo.O seuneu pada abad XIII – XIV masa kerajaan Pajajaran, tercatat pada kitab Suwasit Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi. Seni Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) ini pada jaman kerajaan Pajajaran dipertunjukan untuk acara penyambutan kedatangan Raja dan Upacara kebesaran Kerajaan Pajajaran yang menonjolkan unsur Seni dan Olahraga.

Unsur Seni pada Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) adalah adanya gerakan pencak silat untuk mengawali dan mengakhiri pertunjukan Seni Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) tersebut.

Unsur Olahraga pada Seni Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) adalah adanya kekuatan Fisik dan Kanuragan.

         Pada masa kerajaan Pajajaran Seni Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) berasal dari permainan Meong Bodas yang suka memainkan Bola Api atau Nyonyo.O Bola Sene, bolanya terbuat dari kelapa yang sudah tua kemudian dikupas kulit dan dibentuk menyerupai bola lalu direndam didalam minyak tanah selama kurang lebih satu hari satu malam sampai meresap ke dalam yang mana pada waktu dibakar bola tersebut mengeluarkan Api yang besar.

          Perkembangan Seni Main Bola Leungeun Seuneu ( BOLES ) oleh Pesantren Dzikir Alfath, Museum Prabu Siliwangi dan paguron Maung Bodas yang Dipimpin oleh Muhammad Fajar Laksana bersama IPSI Kota Sukabumi dijadikan Seni Pertunjukan yang dipertandingkan, dan menjadi Icon IPSI Kota Sukabumi, dan sering ditampilkan dalam acara Peresmian Kantor, Syukuran Pengangkatan Pimpinan, Syukuran Sunatan, Perkawinan, Acara Wisuda, Seni Heleran, Festiva Budaya, peringati Hari-Hari Besar  dan telah memberikan Prestasi Untuk Kota Sukabumi

Tujuan Permainan Boles (Bola Leungeun Seuneu)

1. Meningkatkan Keimanan Dan Ketaqwaan Kepada Allah

2. Melatih Keberanian Dan Kebersamaan

3. Melatih Jiwa Satria Dan Berani Menghadapi Masalah Dengan Tetap Fokus Pada Tujuan

4. Melestarikan Budaya Sunda

SEJARAH NGAGOTONG LISUNG

The art of Ngagotong Lisung was originally performed by the Padjadjaran Society in the XIII – XV centuries AD which is listed in the Suwasit Book from the Prabu Siliwangi Museum located in the Dzikir Al Fath Islamic Boarding School Complex, Sukabumi City.

The Lisung used for the first time was the Lisung Pusaka which at that time was owned by Nyi Centrik and Ki Tupang from Kasepuhan Padjadjaran and now the Lisung Pusaka is in the Prabu Siliwangi Museum.

Lisung was first made of teak during the Padjadjaran era. Lisung itself philosophically means ANU MAHA AGUNG, while Lisung’s main function is a tool for pounding rice from pare which is pounded into rice. Because rice is the main food of the community, the rice pounder is called Lisung which means ANU MAHA AGUNG, which means thanking GOD ALMIGHTY for the sustenance that has been given to humans. Because Lisung is a tool to give thanks to Allah SWT, Lisung has 3 holes which means there are 3 Strengths. The first biggest hole means the power of God Almighty, the second hole in front means the power of the ruler, the third hole behind means the power of the People (General Society).

So that Lisung is made like a boat whose meaning describes human life with 3 holes of power, which means that Lisung Padjadjaran describes people’s lives that will run well, peacefully and prosperously, if they are in harmony, balance and the union of 3 main forces, namely from the Almighty, Ruler and People (Society).

The history of Lisung being carried and paraded around the village during the Padjadjaran era is also written in the Suwasit Book of the King Siliwangi Museum. The story is, in the Padjadjaran era there were elders named Nyi Centrik and Ki Tupang. At that time, the State of Padjadjaran was in chaos because of the rebels who disrupted the territory of the Kingdom of Padjadjaran. So the Padjadjaran elder then used Lisung to ride and flew with the Lisung to crush the Rebels. Thus, the rebellion and chaos in Padjadjaran could be annihilated by the magic of Nyi Centrik and Ki Tupang who at that time used flying lisungs to fight crime.

After this incident, in the Padjadjaran Kingdom a ceremony was held to parading Lisung’s rampage as a form of appreciation to commemorate the victory in eradicating the rebels who at that time disrupted the territory of the Padjadjaran Kingdom. The event was commemorated as the Harvest Ceremony, an entertainment in the Kingdom of Padjadjaran which was then merged with the Ngagotong Lisung ceremony with Kanuragan Maen Boles (Bola Leungeun Seuneu).

The traditional art of Ngagotong Lisung is accompanied by the use of Sundanese Gamelan instruments and a set of Pencak Silat drums with Kawih/Song of Kidung Bubuka, Siliwangi Wangsit, Fruit Kawung and Tongeret.

The floor pattern for the Ngagotong Lisung Traditional Art itself is a curved line that forms a circle. The knights of Pajajran will stand in a circle and Ki step down as a symbol of the Sundanese elder/figure carrying Lisung who is bound by a tying rope that describes the Rules of Religion, Customs and State Law.

Now Ngagotong Lisung is shown at non-formal or formal events. Office inauguration, thanksgiving for leadership positions, circumcision celebrations, weddings, Heleran Arts, Cultural Festivals, Commemoration of major holidays, Lisung Competitions and have provided achievements in the field of Traditional Sports for the city of Sukabumi.

Bahasa Indonesia

Seni Ngagotong Lisung awalnya dipertunjukan oleh Masyarakat Padjadjaran pada abad Ke XIII – XV Masehi yang tercantum dalam Kitab Suwasit dari Museum Prabu Siliwangi yang berada di Komplek Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi.

Lisung yang digunakan pertama kali adalah Lisung Pusaka yang pada saat itu dimiliki oleh Nyi Centrik dan Ki Tupang dari Kasepuhan Padjadjaran dan sekarang Lisung Pusaka tersebut berada di Museum Prabu Siliwangi.

Lisung pertama kali pada zaman Padjadjaran terbuat dari Kayu Jati. Lisung itu sendiri secara Filosofi artinya ANU MAHA AGUNG, adapun Lisung secara fungsi utama adalah alat untuk menumbuk padi dari pare yang ditumbuk menjadi beras. Karena beras adalah makanan utama masyarakat, maka alat penumbuk padi itu disebut Lisung yang artinya ANU MAHA AGUNG yaitu bersyukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA atas rizki yang telah diberikan kepada manusia. Karena lisung sebagai alat untuk bersyukur kepada Allah SWT, maka Lisung mempunyai 3 lubang yang artinya adanya 3 Kekuatan. Lubang lisung pertama yang paling besar artinya kekuatan dari Tuhan yang Maha Esa, Lubang kedua yang didepan artinya kekuatan dari penguasa, lubang ketiga yang ada dibelakang artinya kekuatan dari Rakyat (Masyarakat Umum).

Sehingga Lisung dibuat seperti perahu yang maknanya menggambarkan kehidupan manusia dengan adanya 3 lubang kekuatan yang artinya bahwa Lisung Padjadjaran menggambarkan kehidupan masyarakat yang akan berjalan dengan baik, damai dan sejahtera, apabila selaras, seimbang dan bersatunya 3 kekuatan utama yaitu dari Sang Maha kuasa, Penguasa dan Rakyat (Masyarakat).

Adapun Sejarah Lisung digotong dan diarak keliling kampung pada zaman padjadjaran juga tertulis dalam Kitab Suwasit Museum Prabu Siliwangi. Ceritanya, pada zaman Padjadjaran ada sesepuh yang bernama Nyi Centrik dan Ki Tupang. Pada waktu itu, Negara Padjadjaran sedang ada dalam kekacauan karena adanya pemberontak yang mengacaukan wilayah Kerajaan Padjadjaran. Maka sesepuh Padjadjaran tersebut kemudian menggunakan Lisung untuk dikendarai dan terbang dengan Lisung tersebut untuk membrantas Pemberontak. Sehingga, pemberontakan dan kekacauan di Padjadjaran dapat dimusnahkan oleh Kesaktian Nyi Centrik dan Ki Tupang yang pada waktu itu menggunakan lisung terbang yang mengamuk membrantas kejahatan.

Setelah kejadian tersebut, maka di Kerajaan Padjadjaran diadakan upacara mengarak Lisung ngamuk sebagai bentuk apresiasi memperingati kemenangan dalam memberantas pemberontak yang pada waktu itu mengacaukan wilayah Kerajaan Padjadjaran. Acara tersebut diperingati sebagai Upacara Panen Raya, sebuah hiburan di Kerajaan Padjadjaran yang kemudian upacara Ngagotong Lisung disatukan dengan olah Kanuragan Maen Boles (Bola Leungeun Seuneu).

Seni Tradisi Ngagotong Lisung di iringi menggunakan alat musik Gamelan Sunda dan Seperangkat Kendang Pencak Silat dengan Kawih/Lagu Kidung Bubuka ,Wangsit Siliwangi,Buah Kawung dan Tongeret.

Untuk pola lantai Seni Tradisi Ngagotong Lisung  sendiri adalah garis lengkung yang membentuk lingkaran. Para satria pajajran akan berdiri  melingkar dan Ki lengser simbol Sesepuh/Tokoh Sunda membawa Lisung yang diikat oleh Tali Pengikat yang menggambarkan Aturan Agama,Adat Istiadat dan Hukum Negara .

Kini Ngagotong Lisung dipertunjukkan pada acara-acara non formal atau pun formal. Peresmian Kantor, syukuran pangangkatan pimpinan, syukuran Sunatan, perkawinan, Seni Heleran, Festival Budaya, Peringatan Hari-hari besar, pertandingan Adu Lisung dan telah memberikan prestasi pada bidang Olahraga Tradisional untuk kota Sukabumi.

NILAI NILAI APA YG ADA DIDALAM NGAGOTONG LISUNG NGAMUK.
1). LISUNG ITU GAMBARAN ATAU SIMBOL SUATU NEGARA
2). LISUNG MEMILIKI LUBANG DITENGAH YAITU NAMANYA LIANG SANG HYIANG AGUNG ITU MAKNAYA SIMBOL KEKUATAN DARI SANG MAHA PENCIPTA.
3). LUBANG KEDUA YG ADA DIDEPAN NAMANYA LIANG BATARA SUNGKI. MAKNANYA KEKUATAN DARI PEMIMPIN
3). LUBANG KETIGA YG ADA DI BELAKANG NAMANYA LIANG PANJANANG. MAKNANYA KEKUATAN DARI RAKYAT.
4). PASANGAN LISUNG YAITU LULUMPANG ATAU HALU LALAU DISIMBOLKAN DALAM PERMAINAN LISUNG OLEH TALI YANG MENGIKAT LISUNG ITU MAKNAYAN PERATURAN , UNDANG UNDANG ATAU HUKUM DIDALAM SUATU NEGARA
5) LISUNG AKAN BERJALAN DENGAN BAIK DAN SEIRAMA. DALAM PERMAINAN LISUNG NGAMUK. ITU GAMBARAN NEGARA YANG AMAM DAMAI DAN SEJAHTRA. ITU KARENA PEMIMPIN DAN RAKYATNYA BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT PEMIMPINYA MEMIMPIN ADIL DAN BIJAKSANA. RAKYATNYA TAAT HUKUM.
6). LISUNGNYA NGAMUK GAMBARAN NEGARA NGAMUK KACAU ATAU CHAOS KARENA PEMIMPIN DAN RAKYATNYA TIDAK BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA ALLAH. PEMIMPIN TIDAK ADIL SEWENANG WENANG. RAKYATNYA TIDAK TAAT HUKUM

https://youtu.be/G8BwF2KUuWw?si=9sWB6J6E-NQn_5_B
Butuh Informasi ? Hubungi Kami !