SMA Internasional Istanbul Al Fath – Kota Sukabumi kini memiliki ikon seni budaya yang sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI). Kesenian itu adalah Boles atau akronim dari Bola Leungeun Seneu. Boles merupakan permainan tradisional bola api yang terbuat dari batok kelapa tua. Berbeda dengan permainan bola api lainnya, Boles dimainkan dengan cara dilempar. Kesenian yang lahir dari pencak silat aliran Sang Maung Bodas ini mulai diperkenalkan sejak 14 tahun lalu di Ponpes Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi. Lama-kelamaan Boles dikenal luas oleh masyarakat di Jawa Barat bahkan hingga mancanegara. Pencipta kesenian Boles sekaligus Guru Besar PS Sang Maung Bodas KH Fajar Laksana mengatakan, sebelum diakui di level nasional pada tahun 2024, Boles terlebih dahulu ditetapkan menjadi WBTB tingkat provinsi Jawa Barat pada 2021. 

Selain dikenal di tanah air, Boles juga telah beberapa kali tampil di festival internasional, seperti di Festival Muhteşem Endonezya yang diselenggarakan tiap tahun di Sakarya University, Turki. Lalu di festival olahraga masyarakat tingkat dunia bernama TAFISA (The Association For International Sport for All) Games pada 2016 di Jakarta dan pada 2021 di Lisbon Portugal namun dilaksanakan secara virtual karena terkendala pandemi Covid 19. Ke depannya, pihaknya akan terus memperkenalkan kesenian Boles baik di dalam hingga luar negeri. Dia berharap, Boles bisa ditetapkan UNESCO menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia (world intangible cultural heritage) mewakili Indonesia. Baca Juga: Boles jadi WBTbI, Irjen Pol Rudi Darmoko Komitmen Lestarikannya hingga Mendunia “Tinggal doakan ini bisa diangkat ke tingkat internasional ke UNESCO karena Boles sudah mencukupi kriteria-kriteria untuk menjadi pengakuan WBTb di tingkat internasional. Kalau ga salah ada 17 kriteria di dalamnya juga harus ada kajian penelitian. Ada kacamata akademik, historis dan sebagainya lah. Itu oleh pemerintah Kota Sukabumi kemarin melalui Kabid kebudayaannya kata beliau akan diperjuangkan ke tingkat internasional dan ini kebanggaan kita juga,” ujarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, menurutnya tidak bisa diperjuangkan sendiri, namun perlu adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga pusat. “Sebetulnya semuanya tidak ada kendala karena secara aspek teknis sudah ada, tinggal politic will. Politic Will itu adalah bagaimana peran pemerintah memberikan akses dan mendorong karena kalau dari sisi produk budayanya ini sudah memenuhi kriteria udah kompeten hasil penelitian dan sebagainya,” jelasnya. Sementara itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perguruan Silat Sang Maung Bodas, Irjen Pol Dr Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si mengatakan, kesenian Boles akan terus dilestarikan hingga mendunia.

“Untuk pengembangan Boles nanti kita akan melatih para pesilat-pesilat kita untuk menjalankan Boles tersebut dan lebih memperkenalkan kepada dunia luar,” ucapnya. Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, setelah Boles ditetapkan menjadi WBTbI, pihaknya akan terus membantu melestarikan dan mempromosikannya hingga bisa ditetapkan menjadi WBTb dunia. “Mudah-mudahan ke depan dan mudah-mudahan dengan pemimpin yang baru nanti kekayaan budaya yang ada itu terus bisa dilestarikan dan dipromosikan. Apalagi ini sudah mendunia kenapa tidak kita terus kembangkan agar menjadi pusat pariwisata pusat budaya dan pusat keislaman di Kota Sukabumi,” jelasnya. Sebagai informasi, Boles merupakan bola api yang terbuat dari batok kelapa dan dimainkan dengan cara dilempar. Boles dimainkan oleh dua tim. Masing-masing tim terdiri dari tiga pemain.  Baca Juga: Festival Pencak Silat Day Al Fath Kembali Digelar, Dongkrak Sektor Pariwisata Kota Sukabumi Permainan Boles mirip dengan pertandingan bola basket. Masing-masing tim akan memasukkan bola api ke keranjang tim lawan untuk mendapatkan poin. Penampilan Boles biasanya satu kesatuan dengan pencak silat dan kesenian Ngagotong Lisung. Kesenian Boles seringkali ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan. Permainan tradisional Sunda ini terkadang juga diperlombakan seperti saat momen HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, kesenian Boles juga saat ini menjadi ikon wisata seni budaya Kota Sukabumi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Informasi ? Hubungi Kami !