SMA Internasional Istanbul Al Fath _ “Seminar 7 Habits for islamic Charter Building”, membina warga binaan sosial untuk mencetak SDM berakhlakul karimah studi kasus di UPDT pusat pelayanan sosial Griya Bina Karya (PPSGBK), Dinas sosial provinsi Jawa Barat.
Bangun Karakter SDM, Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi Terapkan 7 Habits For Islamic Character Building
Membangun karakter Sumber Daya Manusia yang memiliki sifat dan kepribadian yang mencintai dan taat kepada agama islam dan negara Indonesia adalah sesuatu yang amat peting di Era Globalisasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al-Fath Sukabumi, menemukan sebuah metode atau formula untuk membentuk Sumber Daya Manusi (SDM) Berakhlak Mulia. Salah satunya dengan meenggunakan program 7 (seven) habits for islamic character building.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Prof. DR. KH.Muhammad Fajar Laksana, mengungkapkan, 7 habits for islamic character building, dengan formula model 1D2T4S. Yakni, Dzikir, Tadarus, Tafakur, Sholat, Shaum, Sholawat, dan Shadaqoh. Ketujuh kebiasaan atau Seven Habits tersebut, telah dipraktekan pada sistem dan model pendidikan yang ada di Ponpes Dzikir Al-Fath, serta memiliki 24 cabang Majlis Dzikir Aurod Sholawat Al-Fath, yang telah menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya di lingkungan pendidikan Pesantren Dzikir Al-Fath. sehingga dapat membangun model lingkungan Qoryah Thoyyibah Mubarokah.Sebenarnya, seven habits ini sudah dilaksanakan sejak 15 tahun lalu, bahkan pernah diterapkan juga saat membantu korban bencana alam di Cianjur beberapa Tahun lalu,
“Delapan bulan Ponpes memberikan pembinaan kepada masyarakat yang terkena bencana. Bagai mana menghilangkan trauma, membuat sekolah alam, membangun masjid dan membina warga dengan menggunakan dzikir berjemaah, tadarus Alquran, kajian tafakur, salat berjemaah, salat sunah, saum sunah, sedekah baju makanan dan memperbanyak solawat itu sudah kita seterapkan,”ujar Fajar usai menggelar Seminar 7 habits for islamic character building, di Aula Ponpes Modern Dzikir Al-Fath, Jalan Merbabu Perum Gading Kencana Asri, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Rabu, (15/5/2024).
Program yang digagasnya tersebut, bakal diterapkan di birokrasi, dan ini menunjukan visi misi Jawa Barat (Jabar) bisa terwujudkan, salah satunya membangun peribadatan yang menjadi pusat peradaban.
“Pusat peradaban itu, artinya bisa digunakan membantu di pemerintahan dalam mendiklat warga binaan untuk bisa melakukan perubahan khususnya mental spiritualnya,”terangnya.
Penerapan di kalangan birokrasi pemerintah, maksud Fajar, bisa dilakukan saat pemerintah menggelar diklat di bidang Pendidikan dan keterampilan. Di bidang ahlaknya yang beragama Islam, menggunan metode seven habits tersebut.
“Di pemerintah suka ada diklatpim, nah sebagai salah satu pembinaan mental spritualnya kita terapkan program sevan habits ini,”papar Fajar.
Fajar berharap, melalui program seperti ini ponpes dapat terus berkontribusi dalam membangun karakter Islami di kalangan masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk mendukung dan ikut serta dalam memperkuat ajaran Islam di tengah masyarakat agar terciptanya kehidupan yang lebih baik dan harmonis,”katanya.
Sementara itu, Ketua Pembina 7 habits for Sslamic character building Ponpes Al-Fath Sukabumi, Tegus Hasbudi, mengungkapkan, dengan metoder seven habits tersebut, pernah diterapkan sejak dirinya menjabat sebagai Kepala Griya Binakarya Dinsos Provinsi Jawa Barat, dalam pembinaan mental spiritual atau spiritual pada kegiatan bimbingan social, fisik, mental, dan keterampilan Warga Binaan Sosial (WBS), tahun 2023 lalu.
“Alhamdulillah, dengan diterapkan metode seven habits tersebut, sekitar 50 jiwa binaan saya, berhasil membentuk sumber daya manusia yang berkarakter. Misalkan, dari tidak bisa mengaji menjadi bisa mengaji, sampai mereka bisa bersodaqoh,”singkatnya
Kamu Muda Juara Masuk Top 25 KIJB, Andalkan Metode 7 Habits Islamic Character Building
Pembentukan akhlakul karimah melalui metode 7 Habits Islamic Character Building diterapkan oleh Dinas Sosial Jawa Barat dalam program Kamu Muda Juara (Kampus untuk Memajukan Dhuafa Juara). Kamu Muda Juara adalah pemberdayaan bagi kaum dhuafa dengan memberikan pelatihan keterampilan dibarengi dengan pembinaan mental spiritual. Kegiatan ini merupakan inovasi dari UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karya (PPSGBK) Dinas Sosial Jawa Barat. Inovasi Kamu Muda Juara menjadi top 25 dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) tahun 2023 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Metode 7 Habits diterapkan sebagai dasar pembentukan akhlakul karimah para warga binaan di Kamu Muda Juara. Mantan Kepala UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karya pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Teguh Khasbudi mengatakan, saat memulai program Kamu Muda Juara, dia menggandeng Ponpes Dzikir Al Fath untuk menerapkan metode 7 Habits Islamic Character Building kepada warga binaan.
“Kami bersama-sama mentor yang ditunjuk oleh pak kyai dari para mahasiswa atau santri Pesantren Dzikir Al Fath tentu para mentor bersama-sama dengan tim dari Griya Bina Karya membangun kurikulum, dari mulai qobla subuh sampai ke sholat Dhuha berjamaah, dzikir kemudian sholat Dzuhur berjamaah, ashar berjamaah, kemudian Maghrib berjamaah, isya berjamaah hingga kultum berjamaah. Nah waktu 24 jam ini hampir 16 jamnya digunakan untuk penerapan implementasi 7 Habits tadi selain dari keterampilan skill dari masing-masing individu,” katanya, Selasa 30 April 2024. Menurutnya, selama enam bulan program Kamu Muda Juara berjalan, pembentukan akhlakul karimah para warga binaan mulai terlihat karena terus dibarengi dengan metode 7 Habits Islamic Character Building. “Yang tadinya tidak punya kesabaran jadi punya kesabaran. Yang tadinya tidak punya ketawakalan kini mempunyai ketawakalan. Ini pembinaan mental spiritual yang begitu dahsyat. Dan ini juga suatu pertanda bahwa Allah meridhoi program ini itu kata kuncinya,” ucapnya. “Sehingga mereka (warga binaan) mempunyai keyakinan terhadap Allah SWT mereka tidak menyerah kepada nasib mereka mau mengubah nasib dengan landasan landasan tadi pembinaan mental spiritual dengan pola 7 Habits Islamic Character Building,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, selanjutnya metode 7 Habits Islamic Character Building rencananya akan diusulkan untuk diterapkan pada pelatihan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat “Ini akan menjadi kewajiban di lingkungan dinas sosial dan akan dilakukan di tingkat pendidikan pelatihan tingkat provinsi Jawa Barat. Rencananya dari pola pola pelatihan sejenis CPNS menjadi PNS disebutnya pra jabatan, Diklatpim 4 Diklat yang akan duduk di eselon 4 atau yang sedang di eselon 4 kemudian Diklatpim 3 sampai ke Diklatpim 2 atau kalau perlu dilakukan pembekalan kepada anggota legislatif yang baru,” tambahnya.
Dengan adanya metode pembentukan akhlakul karimah model 7 Habits Islamic Character Building, dia berharap dapat mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni Jabar Juara Lahir Batin. “Tentu harapannya ingin mewujudkan visi pemerintah provinsi Jawa Barat Jabar Juara lahir batin dengan akhlakul karimah. Jadi sudah ditetapkan visinya. Jadi 7 Habits ini salah satu faktor pendukung pakunya Jawa Barat untuk membangun visi Jawa Barat,” pungkasnya.
Pencipta 7 Habits Islamic Character Building KH Fajar Laksana mengatakan, metode tersebut awalnya diterapkan di Ponpes Dzikir Al Fath binaannya untuk rutin melakukan pembiasaan amaliah supaya membentuk santri yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Dia menguraikan, tujuh amaliah tersebut adalah dzikir kepada Allah, tadarus Al-Qur’an, tadabbur Al Qur’an, sholat, shodaqoh, shaum, dan sholawat atau disingkat menjadi 1D2T4S. “Tujuh pembiasaan itu diformulasikan oleh saya yang membuat ini dengan singkatan 1D2T4S. 1D itu adalah dzikir pembiasaan dzikir kepada Allah. 2T nya adalah pembiasaan tadarus Al-Qur’an one day one juz read Qur’an. Satu hari membaca Al Qur’an. Pembiasaan ketiganya adalah tadabur dan tadzakur Al Qur’an one day one ayat tadabur Al Qur’an untuk diambil pelajaran,” ujarnya. “Kemudian pembiasaan keempatnya adalah pembiasaan sholat berjamaah dan sholat sholat sunnah. Pembiasaan kelimanya adalah pembiasaan melaksanakan bershodaqoh itu prinsip harus memiliki jiwa tangan di atas lebih baik dibandingkan dengan tangan di bawah. Pembiasaan berikutnya adalah shaum sunnah Senin Kamis dan yang ketujuh pembiasaan bersholawat,” ucapnya.
Dia pun selaku pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath memberikan penghargaan kepada mantan Kepala UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karya pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Teguh Khasbudi karena telah menerapkan dan mempraktekkan metode 7 Habits di inovasi Kamu Muda Juara hingga bisa menjadi top 25 di Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB). “Alhamdulillah oleh kepala balai bapak Teguh Hasbudi diterapkan selama 6 bulan dan Alhamdulillah mendapatkan penghargaan juga oleh provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu hari ini kita memberikan piagam penghargaan atas implementasi yang berhasil diterapkan di balai bina karya dinas sosial. Juga karena sekarang bapak Teguh Hasbudi sudah pensiun akhirnya kita menunjuk bapak Teguh Hasbudi pembina dan pengembang program 7 Habits Islamic Character Building,” jelasnya.***